FORUM IDEKITA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAKARTA

Kamis, 19 November 2009

GEDUNG DAKSINAPATI, CASING PENARIK MATA

Cantik di luar, bobrok di dalam?

Pemugaran gedung FIP yang didanai IDB cukup menarik perhatian mahasiswa. Bagaimana tidak? Dari dana tersebut, FIP merenovasi fisik luar gedung. Tampilan luar yang minimalis dan eye cathching cukup menjadi magnet bagi mata untuk memandang agak lama. Proses mempercantik tampilan luar alias casing sudah berlangsung hampir satu tahun belakangan ini, membuat gedung Daksinapati terlihat seperti lahir kembali alias,Reborn. Dari segi publikasi dan pemasaran, wajah baru FIP ini dapat menjadi pertimbangan untuk dipilih oleh calon mahasiswa yang sedang mencari-cari perguruan tinggi.
Namun sedikit disayangkan, pemugaran casing Daksinapati tersebut tidak serta merta perbaikan isi gedung. Ada hal yang-hal yang terlewatkan dan luput dari perhatian para petinggi Dekanat. Dari fakta yang terlihat di Daksinapati, banyak keluhan dari mahasiswa karena sarana dan prasarana di FIP minim kualitas dan kuantitasnya. Sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan mahasiswa selama di kampus. Banyak sarana dan prasarana yang bisa dikatakan masuk daftar list fasilitas umum yang harus segera diperbaiki.
Sebut saja sarana ruang kuliah yang jumlahnya sedikit. Ruang kuliah yang disediakan tidak dapat menampung quota warga belajar FIP yang jumlahnya 4000-an mahasiswa. Tak heran banyak gontok-gontokan antar sekelompok mahasiswa untuk memperebutkan ruang kuliah. Untuk fasilitas kamar mandi saja, jumlahnya tidak sebanding dengan jumlah mahasiswa FIP dan itupun beberapa kamar mandi tidak berfungsi dengan semestinya. Contoh, kamar mandi lantai dua yang gentengnya bocor karena air resapan dari kamar mandi lantai tiga.
Menanggapi keluhan mahasiswa terhadap sarana dan prasarana yang belum ada tindak lanjut sampai sekarang, Kasubag Perlengkapan FIP Marhasan mengatakan bahwa keluh kesah itu sudah disampaikan ke Kabag Perlengkapan. Namun saat ini belum ditindak lanjuti mungkin karena belum ada anggaran untuk perbaikan sarana dan prasarana.
Perihal belum adanya anggaran mendapat anggukan pula dari Kabag Perengkapan FIP Eko Purwanto. Beliau mengatakan semua sarana prasarana yang rusak pada tahun ini harus menunggu anggaran perbaikan pada tahun yang akan datang. Sarana prasarana yang rusak tidak bisa diperbaiki secara langsung dan cepat karena berkaitan dengan anggaran. (Lip: Fitri Rahmawati, Hery Madkuri, Annisatul Fitriah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar